Isu Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah fenomena di mana iklim bumi berubah.  Perubahan iklim terjadi karena memanasnya permukaan bumi akibat efek rumah kaca yang berlebihan.  Efek rumah kaca adalah fenomena semacam “selimut” atmosfer yang terbuat dari gas-gas rumah kaca yang membuat bumi ini hangat.  Jika tidak ada efek rumah kaca, maka bumi akan dingin sekali, sedingin bulan yang tak ada atmosfernya.  Sayangnya, peningkatan akumulasi gas rumah kaca dalam atmosfer mengakibatkan pemanasan global yang berlebihan.  Inilah mengapa perubahan iklim dapat berbahaya bagi kehidupan di planet bumi.
Untuk membahas mengenai perubahan iklim dan segala aspek-aspek di dalamnya, media ini melakukan pembagian masalahnya dengan klasifikasi seperti di bawah ini.  Silakan meng-klik tautan-tautan di bawah ini untuk topik yang Anda butuhkan :


  • Gas-gas Rumah Kaca
  • Ambang Batas CO2 di Atmosfer
  • Mitigasi
  • Pengurangan Konsumsi
  • NAMAs
  • Energi Terbaharukan
  • Hydro Power Plant
  • Biofuel
  • Geothermal
  • Wind Turbine
  • Penggunaan Lahan dan Degradasi Hutan (LULUCF)
  • Pembalakan Hutan
  • Kebakaran Hutan
  • Lahan Gambut
  • Transportasi
  • Pengelolaan Kebutuhan Transportasi
  • Kendaraan Hibrid
  • Sistem Transportasi Intelijen
  • Teknologi Mitigasi
  • Biomassa
  • Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) dan EOR
  • Gas Flaring
  • CFL/LED
  • Transfer Teknologi

  • 1.2. IPCC

      1.3. Dampak Perubahan Iklim

  • Cuaca
  • Pertanian
  • Pesisir dan Air Laut
  • Kehutanan
  • Keragaman Hayati
  • Ketersediaan Air
  • Kesehatan
  • Adaptasi
  • Pendanaan Adaptasi
  • Teknologi Adaptasi
  • Adaptasi di Wilayah Pesisir
  • Adaptasi Sumber Air
  • Adaptasi Sektor Pertanian
  •  2.  Politik Perubahan Iklim
      2.1 Perubahan Iklim di Indonesia

  • Kondisi Perubahan Iklim di Indonesia
  • Status Emisi di Indonesia
  • Sektor Kehutanan dan Lahan Gambut
  • Sektor Energi
  • Institusi Perubahan Iklim di Indonesia
  • DNPI
  • KLH (Komunikasi Nasional)
  • Kementerian Kehutanan (Pokja Perubahan Iklim)
  • Kementerian Keuangan (PT. SMI, Pusat Investasi Pemerintah, IGIF)
  • BAPPENAS (ICCTF)
  • Komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim : Reduksi Emisi 26%
  • Abatement Cost Curves

  •   2.2. Perubahan Iklim Sebagai Isu Global
     

  • Visi Kerjasama Internasional
  • Tanggung Jawab Historis
  • Tanggung Jawab Umum namun Dibedakan (Common but Differentiated Responsibility)
  • Perjanjian Internasional
  • Protokol Kyoto
  • Bali Roadmap
  • Copenhagen Accord
  • Institusi Perubahan Iklim Internasional
  • UNFCCC
  • COP
  • CMP
  • AWG-LCA
  • SBSTA
  •  3.  Ekonomi Perubahan Iklim

     

    Perubahan Iklim

    Perubahan iklim adalah fenomena di mana iklim bumi berubah.  Perubahan iklim terjadi karena memanasnya permukaan bumi akibat efek rumah kaca yang berlebihan.  Efek rumah kaca adalah fenomena semacam “selimut” atmosfer yang terbuat dari gas-gas rumah kaca yang membuat bumi ini hangat.  Jika tidak ada efek rumah kaca, maka bumi akan dingin sekali, sedingin bulan yang tak ada atmosfernya.  Sayangnya, peningkatan akumulasi gas rumah kaca dalam atmosfer mengakibatkan pemanasan global yang berlebihan.  Inilah mengapa perubahan iklim dapat berbahaya bagi kehidupan di planet bumi.
    Untuk membahas mengenai perubahan iklim dan segala aspek-aspek di dalamnya, media ini melakukan pembagian masalahnya dengan klasifikasi seperti di bawah ini.  Silakan meng-klik tautan-tautan di bawah ini untuk topik yang Anda butuhkan :
    1.  Data Ilmiah Perubahan Iklim

  • Gas-gas Rumah Kaca
  • Ambang Batas CO2 di Atmosfer
  • Mitigasi
  • Pengurangan Konsumsi
  • NAMAs
  • Energi Terbaharukan
  • Hydro Power Plant
  • Biofuel
  • Geothermal
  • Wind Turbine
  • Penggunaan Lahan dan Degradasi Hutan (LULUCF)
  • Pembalakan Hutan
  • Kebakaran Hutan
  • Lahan Gambut
  • Transportasi
  • Pengelolaan Kebutuhan Transportasi
  • Kendaraan Hibrid
  • Sistem Transportasi Intelijen
  • Teknologi Mitigasi
  • Biomassa
  • Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) dan EOR
  • Gas Flaring
  • CFL/LED
  • Transfer Teknologi
  • 1.2. IPCC

    1.3. Dampak Perubahan Iklim

  • Cuaca
  • Pertanian
  • Pesisir dan Air Laut
  • Kehutanan
  • Keragaman Hayati
  • Ketersediaan Air
  • Kesehatan
  • Adaptasi
  • Pendanaan Adaptasi
  • Teknologi Adaptasi
  • Adaptasi di Wilayah Pesisir
  • Adaptasi Sumber Air
  • Adaptasi Sektor Pertanian

  • 2.  Politik Perubahan Iklim
    2.1 Perubahan Iklim di Indonesia

  • Kondisi Perubahan Iklim di Indonesia
  • Status Emisi di Indonesia
  • Sektor Kehutanan dan Lahan Gambut
  • Sektor Energi
  • Institusi Perubahan Iklim di Indonesia
  • DNPI
  • KLH (Komunikasi Nasional)
  • Kementerian Kehutanan (Pokja Perubahan Iklim)
  • Kementerian Keuangan (PT. SMI, Pusat Investasi Pemerintah, IGIF)
  • BAPPENAS (ICCTF)
  • Komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim : Reduksi Emisi 26%
  • Abatement Cost Curves
  • 2.2. Perubahan Iklim Sebagai Isu Global

  • Visi Kerjasama Internasional
  • Tanggung Jawab Historis
  • Tanggung Jawab Umum namun Dibedakan (Common but Differentiated Responsibility)
  • Perjanjian Internasional
  • Protokol Kyoto
  • Bali Roadmap
  • Copenhagen Accord
  • Institusi Perubahan Iklim Internasional
  • UNFCCC
  • COP
  • CMP
  • AWG-LCA
  • SBSTA

  • 3.  Ekonomi Perubahan Iklim
    3.2. Ekonomi Global Perubahan Iklim


  • CSR
  • Pembiayaan Publik
  • Pasar Karbon
  • Mekanisme Fleksibel
  • CDM (Additionality, Baseline, Executive Board)
  • JI
  • IETA (EU-ETS)
  • Pasar Karbon Sukarela (VCS)
  • REDD
  • PES

  • sumber : iklimkarbon.com

    Perubahan Iklim dan permasalahannya

    Manusia dan bumi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari alam semesta. Bumi merupakan tempat hidup dari komunitas kehidupan yang unik. Bumi juga memberikan kondisi yang penting untuk evolusi kehidupan. Ketahanan masyarakat dan lingkungan tergantung pada kelestarian biosfer yang sehat dengan semua sistem ekologi, beragam tanaman dan hewan, tanah yang subur, dan air. Lingkungan global dengan sumber daya yang terbatas menjadi perhatian bagi manusia. Perlindungan utama terhadap bumi, keragaman, dan estetika merupakan hal yang sangat penting pada saat ini.

    Iklim global sangat dipengaruhi oleh pemanasan global, yaitu meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan planet bumi. Pada saat ini, bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuwan dianggap disebabkan oleh aktifitas manusia agar hidupnya lebih enak. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer.

    Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata bumi akibat peningkatan jumlah emisi GRK di atmosfir. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim seperti meningkatnya intensitas curah hujan di belahan dunia sehingga menimbulkan banjir, tanah longsor, kenaikan suhu di darat dan air laut, sedangkan di belahan bumi lain akan mengalami kekeringan yang berkepanjangan karena kenaikan suhu. Kekeringan dan banjir dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air merupakan tanggung jawab semua. Beberapa unsur penyebab pemanasan/perubahan iklim antara lain: populasi yang naik, ekploitasi lingkungan yang meningkat dan meluasnya perubahan tata guna lahan yang berakibat pada berkurangnya luasan hutan, kemajuan industri menimbulkan naiknya sampah ke darat, laut dan udara yang berlanjut dengan perusakan gas ozon di kutub atau lubang ozon di kutub dan konsentrasi gas buang yang menjadi selimut gas atau gas rumah kaca.

    Dampak dari perubahan Iklim global salah satunya muncul gejala alam global El Nino dengan konsekuensi dampak pada fluktuasi/variabilitas iklim global dengan adanya kekeringan yang berkepanjangan dan banjir di tempat lainnya. Selain itu, juga muncul isu penggurunan (desertifikasi) di Afrika dan Asia, muncul gejala cuaca ekstrim seperti gelombang panas/ dingin dan badai tropis, badai pasir, juga isu lingkungan regional baru seperti Asian Brown Cloud, kebakaran dan pencemaran asap lintas batas ASEAN (Fires and Transboundary Haze).

    Oleh karena itu, penerapan langkah adaptasi sangat mutlak diperlukan sebagai landasan pengetahuan tentang iklim bumi secara menyeluruh dan mendasar, juga sebagai pembelajaran (state of the art) iklim dan lingkungan dalam pengelolaan dampak pemanasan dan perubahan iklim global.

    Sebagai bentuk kepedulian secara global, dibuatlah Millenium Development Goals atau tujuan dari pembangunan pada abad millenium yang merupakan pertemuan dari beberapa para pemimpin dunia, yang paling besar dalam sejarah dunia pada September 2000 dan hasil pertemuan tersebut ditandatangani oleh 189 negara anggota PBB. Dari hasil pertemuan tersebut, masyarakat internasional terikat oleh suatu agenda spesifik untuk mengurangi kemiskinan global. Tujuan dan target MDGs diharapkan dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan pembangunan. Salah satu produk dari Millenium Development Goal adalah untuk menyelamatkan air minum bagi masyarakat dunia, serta mengurangi separuh jumlah penduduk tanpa akses terhadap air minum berkelanjutan yang aman dan sarana sanitasi pada 2015.

    Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air (Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2000, tentang pengelolaan sumber daya air). 

     bukan komoditas yang bisa diciptakan manusia. Dengan teknologi, manusia hanya mampu mengendalikan jumlah, kualitas, dan arah alirannya. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dapat diubah oleh manusia menjadi bahan baku untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup dan penghidupan yang sehat dan produktif. Jumlah air tawar di alam ini relatif tetap, tetapi rentang waktu ketersediaannya cenderung semakin tidak menentu baik karena ekosistem sumber daya air yang telah rusak parah dan faktor-faktor lokal lainnya, maupun karena pengaruh perubahan iklim global.

    Perubahan iklim dan cuaca ini juga mempengaruhi variabel utama siklus Hidrologi : terutama curah hujan (P), setelah sampai di permukaan tanah, air  rentang waktu ketersediaannya cenderung semakin tidak menentu baik karena ekosistem sumber daya air yang telah rusak parah dan faktor-faktor lokal lainnya, maupun karena pengaruh perubahan iklim global. Perubahan iklim dan cuaca ini juga mempengaruhi variabel utama siklus Hidrologi : terutama curah hujan (P), setelah sampai di permukaan tanah, air terdistribusi tergantung dengan tutupan lahan terinfiltrasi (tersimpan di akuifer), setelah jenuh menjadi limpasan air permukaan.


    [Sumber : http://www.fcg.co.id 
    *) Lector at Study Program of Environmental Engineering, Faculty of Civil and Environmental Engineering Institut Technology Bandung, Indonesia. Materi Seminar Sehari World Water Day 2011, "Pengelolaan Sumber daya Air Terpadu dan Berkelanjutan dalam Rangka Adaptasi Perubahan Sistem Iklim Global" Bandung, 25 Maret 2011, judul asli "Aspek Gender dalam Pengembangan Teknologi Hijau dan Bersih Tepat Guna Yang Mendukung Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Dalam Rangka Adaptasi Perubahan Sistem Iklim Global"]


    Berita Luar Negeri