KRILANGKUN 1: Hukum Kritis
Pada setiap kondisi kritis ada jalan keluar“
Menurut
hukum ini disetiap kondisi kritis ada jalan keluar. Ini mengingatkan
kita untuk tidak kuatir ketika kita berada pada kondisi kritis. Malah
kita harus bersyukur dengan kondisi kritis itu, karena kita tahu bahwa
ada jalan keluar dari kondisi kritis ini. Bahkan kalau kita mau lebih
sukses lagi kita harus menempatkan diri pada kondisi kritis, kita harus
keluar dari zona kenyamanan kita. Menempatkan diri pada kondisi kritis
dapat dilakukan dengan bermimpi sesuatu yang besar. Ciptakan kondisi
kalau Anda tidak mendapatkan hal yang anda impikan itu anda akan malu besar (misalnya dengan menceritakan impian ini ke banyak orang). Disini Anda harus benar-benar merasa kritis.
Contoh:
Muhammad Ali di tahun 1964 ketika hendak melawan Sonny Liston, ia
menempatkan diri pada kondisi kritis. Ia mengetuk-ngetuk pintu rumah
tetangganya dan berteriak-teriak bahwa ia akan mengalahkan Sonny
Liston. Ia berada pada kondisi kritis. Kondisi kritis ini memaksa ia
untuk terus melangkah dan tekun (hukum kedua dan ketiga), akhirnya
mestakung terjadi, sonny Liston waktu latihan cedera, sehingga ketika
bertanding tidak bisa maksimal. Ia menyerah secara tiba-tiba pada ronde
ketujuh.
Anda
bisa menetapkan suatu tujuan yang tajam dan jelas, misalnya ingin
menjadi juara dunia 3 tahun dari sekarang, ingin jadi ahli bedah nomor
satu 10 tahun dari sekarang, ingin jadi guru yang terbaik dalam
mengajar, ataupun ingin jadi pimpinan daerah (Camat, Bupati, Gubernur
bahkan Presiden) 15 tahun dari sekarang, atau anda ingin jadi bisnismen
hebat dalam 5 tahun mendatang, arsitek yang luarbiasa dalam 10 tahun
mendatang, ahli komputer yang sangat hebat dalam 10 tahun mendatang,
pemain sepakbola sekaliber Pele dalam 6 tahun mendatang dan sebagainya.
Atau
sebagai direktur perusahaan, anda ingin penghasilan perusahaan naik 4
kali lipat dalam waktu dua tahun. Ataupun anda ingin lepas dari Narkoba dalam 1 tahun mendatang. Atau seorang ingin sembuh dari penyakitnya yang sudah bertahun-tahun.
Kondisi
kritis ini menyebabkan semesta bereaksi. Kondisi kritis ini akan
menjadi semacam Lorentz Attractor (istilah dalam teori Chaos) yang akan
menarik segala sesuatu disekeliling kita untuk mendukung kita keluar
dari kondisi kritis ini. Semesta akan mengatur diri membantu agar kondisi kritis ini terlewati. Apa yang menjadi keinginan kita akan terwujud.
Pada
waktu berkunjung ke Halmahera Utara untuk memberikan orasi ilmiah di
sebuah politeknik di sana, saya bertemu dengan Bupati Halmahera Utara,
Hein Namotemo. Usai memberikan ceramah tentang Mestakung, Pak Hein langsung menangkap ide ini dan langsung menentukan sasaran: Halmahera Utara Go International tahun 2010! Pak Hein menempatkan diri pada kondisi kritis. Saat itulah mestakung
terjadi. Semua jajaran staf Bupati siap mendukung. Pak Timisela,
Kepala Dinas Pendidikan, segera membuat strategi bagaimana menyambut
Halut 2010 ini. Untuk menggenjot prestasi, Pak Timisela menetapkan
minimal nilai UAN untuk anak-anak di Halut adalah 7,5. Wow...
suatu langkah berani! Suatu penempatan diri pada kondisi kritis.
Inilah yang kita harus lakukan kalau ingin melihat mestakung bekerja
melakukan perubahan-perubahan.
Saya
pernah membaca satu artikel bahwa Menko Kesra menetapkan nilai
rata-rata minimal untuk tiga mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia dinaikan dari 4,25 menjadi 5.00. Ini suatu kondisi
kritis. Kita akan melihat bagaimana mestakung terjadi di
sekolah-sekolah. Tiap sekolah akan berusaha mencapai nilai ini. Jika
kebijakan ini dipertahankan terus dan dilaksanakan secara konsisten
maka kondisi kritis ini akan terlewati. Setelah ini terlewati, kita
bisa menciptakan kondisi kritis lainnya.
Pada
saat saya memberikan seminar mestakung dalam Olimpiade Sains antar
pesantren-pesantren di seluruh Indonesia, ada seorang peserta berkata,
“Pak, saya ingin jadi Menteri Kesehatan... Saya akan berjuang untuk
mencapai itu.” Wooow sungguh luar biasa.
Pada
seminar lainnya di Universitas Indonesia, beberapa orang mengungkapkan
target-target pribadi untuk menjadi menteri, anggota DPR, bahkan ada
yang mempunyai target jadi presiden. Luar biasa.... Kalau saja
orang-orang Indonesia mempunyai target-target yang tinggi dan berusaha
keras untuk mencapai itu, maka dalam 10 tahun mendatang, Indonesia akan
menjadi negara yang luar biasa.
„Ciptakanlah
kondisi-kondisi kritis maka Anda akan melihat bagaimana mestakung
(alam semesta mendukung) membantu Anda melewati kondisi-kondisi kritis
ini“
****
KRILANGKUN 2: LANGKAH
“Ketika Seorang melangkah, ia akan melihat jalan keluar”
Ketika Anda sudah berada pada kondisi kritis. Anda harus melangkah. Kalau
Anda tidak melangkah Anda akan binasa oleh kondisi kritis itu. Seorang
yang dikejar anjing galak (berada pada kondisi kritis) akan binasa
jika ia tidak melangkah (lari). Mestakung tidak akan bekerja jika ia
diam saja. Ketika kita melangkah itu, kita melihat jalan keluar
terbuka.
Melangkahlah
walaupun langkah itu kecil. Untuk mendaki gunung tinggi kita perlu
melangkah walaupun kecil. Melangkah bisa dilakukan dengan membuat
strategi, mensharingkan ide pada sebanyak mungkin orang,
bergerak menuju sasaran ataupun mengajak teman untuk bersama-sama
melewati kondisi kritis ini.
Mao Ze Dong di tahun 1934 menetapkan sasaran untuk melakukan long march
sepanjang 9000 km dengan puluhan ribu anak buahnya. Beliau melangkah
dan melangkah. Melintasi gunung, lembah, meniti jalan setapak dengan
menggunakan obor di waktu malam. Serangan tentara musuh, penyakit,
hujan, badai pasir, badai angin, dan berbagai rintangan harus
dihadapi. Namun, dengan tekad teguh, akhirnya setelah setahun sekitar 8000 orang tiba dengan selamat di akhir perjalanan yang sangat fantastis dan tampak tidak mungkin ini.
Tahun
1984 saat saya masih mahasiswa jurusan Fisika di FMIPA UI, saya merasa
terpanggil untuk mengembangkan pendidikan fisika yang asyik, mudah,
dan menyenangkan di Indonesia. Namun, saya merasa ilmu yang saya
peroleh dari S1 ini sangat kurang. Saya berkeinginan untuk melanjutkan
studi ke luar negeri. Sayang, waktu itu saya tidak ada biaya sama
sekali. Orang tua saya tidak akan mampu membiayai saya. Ketika baru di
tingkat I dan tingkat II saja, saya hampir keluar dari UI jika tidak
mendapat beasiswa supersemar, karena kami tidak mampu membayar uang
kuliah.
Tekad ke luar negeri ini begitu kuat. Saya harus melangkah. Kemudian saya memberi les privat. Uang les privat ini saya kumpulkan sedikit demi sedikit untuk membuat.... passport. Ya, passport. Banyak orang menganggap saya aneh, Ke luar negeri belum ada kepastiannya, kok sudah membuat passport?“
Teapi itulah.... kita harus berani melangkah. Ternyata tahun
berikutnya, mestakung terjadi. Fisikawan Amerika Serikat datang ke
Indonesia untuk meng-interview mahasiswa-mahasiswa Indonesia dan salah satu mahasiswa Indonesia yang lulus interview adalah saya. Saya pun mendapat beasiswa di Department of Physics The College of William and Mary Virginia.
Rudy,
mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat mempunyai resep
sukses yang unik. Dia tidak pernah menunda pekerjaan. Ketika dia
mendapat tugas dari dosennya selama seminggu
atau sebulan, dia menyelesaikan tugas itu di hari pertama. Ini berbeda
sekali dengan kebiasaan anak-anak muda yang sering menyelesaikan
pekerjaan di menit-menit terakhir (the last minutes). Menurut
Rudy, kalau dia bisa menyelesaikan tugas lebih awal, dia mempunyai
waktu lebih untuk berpikir lebih banyak. Hidup menjadi berkurang
stresnya. Kebiasaan ini dilakukan Rudy hingga dia bekerja. Dan
hasilnya, Rudy selalu mendapat pujian dari atasannya atas segala
pekerjaan yang begitu rapi. Sekarang dia sukses sebagai pengusaha.
Kesuksesan Rudy didapatkan karena ia selalu menciptakan kondisi kritis,
melangkah dan tidak pernah menunda-nunda.
Tahun 2005 DKI
menjadi tuan rumah Olimpiade Sains Nasional (OSN). Dikmenti (Dinas
Pendidikan Menengah dan Tinggi) dan Dikdas (Dinas Pendidikan dasar)
provinsi DKI Jakarta menargetkan menjadi juara OSN 2005 ini. Mereka
melangkah! Mereka menyeleksi anak-anak berbakat. Men-training-nya secara intensif, mulai Januari hingga September 2005. Mestakung
terjadi! Semua bekerja bersama-sama untuk satu tujuan. Setiap saat,
Kepala Dinas Pendidikan SMA, Bp. H. Margani dan Kepala Dinas Pendidikan
SD/SLTP, Ibu Dr. Sylviana Murni memeriksa kemajuan dari training intensif ini. Hasilnya, dibandingkan tahun 2004 DKI hanya menduduki peringkat 4 dengan 5 medali emas, menjadi peringkat 1 di tahun 2005 dengan 33 medali emas. Fantastis! Jonathan Mailoa, sang absolute winner Olimpiade Fisika Internasional dan Pangus, sang The Best Experiment Olimpiade Fisika Asia juga merupakan hasil dari pembinaan intensif ini.
Dinas
Pendidikan Papua, Bp. James Modouw senantiasa mendengungkan Papua
tidak boleh kalah dengan daerah lain. Papua harus bisa juara di tingkat
internasional. Semua ini ditargetkan sejak tahun 2003. Walaupun penuh
tantangan di awal, namun Bp. James Modouw maju dan maju terus.
Mestakung terjadi! Anak-anak cerdas Papua bermunculan. Hasilnya,
Septinus George Saa menjadi juara The First Step to Nobel Prize in Physics 2004, Anike Bowaire menjadi juara The First Step to Nobel Prize in Physics 2005, dan Surya Bonay menjadi juara The First Step to Nobel Prize in Chemistry
2006. Salah satu siswa berbakatnya, Andrey Awoitauw, berhasil meraih
medali emas matematika OSN, mengalahkan juara dunia matematika, Ivan
Kristanto, dari Jakarta. Luar biasa kalau kita mau melangkah!!!
Dinas
Pendidikan Jawa Tengah menargetkan tahun 2006 menjadi juara OSN.
Segala persiapan dilakukan, mereka belajar dari DKI. Mestakung terjadi.
Guru, siswa, pejabat-pejabat di dinas pendidikan termotivasi untuk
mencapai target ini. Mereka bekerja keras luar biasa. Hasilnya, Jawa
Tengah berhasil menjadi juara OSN 2006 dengan 19 medali emas. Padahal
tahun 2005 mereka hanya peringkat 4. Luar biasa!!!
« Ketika kita melangkah, jalan keluar terbuka, semesta (diri kita, lingkungan baik yang dekat maupun yang jauh) bersiap mengatur diri untuk membantu kita keluar dari kondisi kritis»
*********
KRILANGKUN 3: Tekun
« Ketika seorang tekun melangkah ia akan mengalami mestakung »
Ketika
kita melangkah, di tengah jalan kita akan melihat ombak dan merasakan
terpaan angin. Jangan takut. Kita harus terus melangkah dengan tekun.
Ketika kita tekun melangkah itulah Mestakung akan bekerja habis-habisan
untuk kita. Ketekunan dan konsistensi kita dalam melangkah akan
merangsang mestakung sehingga apa pun yang menjadi tujuan kita, akan kita peroleh. Tekun dan maju terus sampai garis finish, jangan berhenti atau menyerah di tengah jalan. Kita harus melupakan apa yang dibelakang kita yang menghambat kita, dan menujukan pikiran dan langkah kita pada apa yang ada di depan kita. Maju dan maju terus.
Pada pertandingan piala Eropa 1999 antara Bayern Munich dan Manchester United terjadi peristiwa dramatis yang luar biasa. Selama
90 menit pertandingan berlangsung, skor saat itu adalah 1-0 untuk
Bayern Munich. Namun, pemain-pemain MU terus menekan. Akhirnya, pada
waktu tambahan (injury time), pemain MU, Sherringham dan
Solksjaer, secara spektakular mencetak masing-masing satu gol dalam
waktu hanya 2 menit 58 detik, membalikkan skor menjadi 2-1 untuk
kemenangan MU. Setelah itu, 35 detik
kemudian wasit meniup panjang tanda pertandingan usai. Para suporter
dan para pemain BM tertunduk lesu. Kemenangan yang sudah di tangan
lenyap begitu saja dalam waktu 3 menit. Sebaliknya, para suporter dan
pemain MU terlihat begitu meluap-luap kegembiraannya. Mereka telah
menggunakan waktu sebaik-baiknya, tetap tekun berjuang keras sampai akhir pertandingan.
Wahid
Supriadi, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne, bercerita waktu kami
berkunjung ke Melbourne. Wahid merencanakan diadakannya Festival
Indonesia di Melbourne 14-17 September 2006. Menurut Wahid, kantor
tidak bisa membiayai karena KJRI tidak lagi mendapat dana promosi dari
pusat. Mereka harus memutar otak untuk mencari dana hampir Rp. 670 juta
bagi penyelenggaraan Festival ini. Wahid tidak gentar. KJRI mendirikan Lembaga Independen Festival Indonesi Inc. dengan modal nol!
Mereka
mengirim surat ke ratusan perusahaan/institusi potensial baik di
Australia maupun di Indonesia. Surat juga disebar ke seluruh Pemda,
baik Indonesia maupun Australia, yang meminta dukungan agar Pemda dapat
hadir dan membawa para pengusaha. Namun, responnya sangat menyedihkan.
Apakah Wahid menyerah? Tidak! Wahid merasa bahwa dia sudah sampai pada
titik point of no return. Dalam kondisi kritis seperti inilah
terjadi mestakung. Wahid membangkitkan semangat para penyelenggara,
menyusun strategi, menghubungi semua kontak baik individu maupun
lembaga-lembaga swasta dan pemerintah yang masuk dalam mailing list
KJRI, dan menjual program-program FI.
Tahu
apa yang terjadi? Terjadilah Mestakung di mana-mana.
Mahasiswa-mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Australia
menyingsingkan lengan bajunya. Mereka bekerja bersama-sama, mengatur
acara, mencari dana, mengundang orang-orang terkenal dari Indonesia
untuk acara seminar, mengundang para penari untuk menunjukkan budaya
Indonesia, dan sebagainya. Beberapa Pemda mulai menunjukkan komitmennya,
para sponsor pelan-pelan mulai menghubungi panitia, dan juga kalangan
pengusaha mulai mendaftarkan diri untuk ikut konferensi walaupun harus
membayar. Bahkan dalam minggu-minggu terakhir beberapa sponsor utama
datang dan menyatakan komitmennya untuk membantu festival tersebut.
Ribuan
orang datang ke Federal Court di Melbourne untuk menyaksikan Festival
yang luar biasa ini. Selama dua hari festival budaya, makanan, dan
perdagangan dihadiri sekitar 67 ribu orang, sementara business conference dihadiri
sekitar 150 pengusaha, pejabat Pemda baik dari Indonesia maupun
Australia. Luar biasa! Selesai acara, pemerintah kota Melbourne
memberikan pujian dan meminta agar acara ini dapat diselenggarakan
secara rutin setiap tahun di Melbourne. Pemerintah Melbourne bahkan
berjanji akan mendukung termasuk pendanaannya. Luar biasa! Suatu karya
yang indah terjadi kalau kita tekun mengerjakan apa yang sudah
ditargetkan.
Yang terakhir “the last but not the least” dalam melangkah dan tekun berjuang, yang harus juga diperhatikan adalah faktor spiritual (saya namakan ini factor plus, +).
Spiritual atau iman yang kuat akan memberi kekuatan ekstra ketika kita
berada pada kondisi kritis. Kepercayaan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa
akan membuat kita tekun melangkah hingga ke garis akhir kemenangan.
“Doa merupakan kekuatan untuk tetap tekun sehingga mestakung dapat bekerja"
Apapun
kondis kritis Anda, percayalah Tuhan Yang Maha Kuasa
telah menciptakan mestakung untuk membantu Anda keluar dari kondisi
kritis itu. Anda akan keluar sebagai pemenang.
(Yohanes Surya)