Isu Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah fenomena di mana iklim bumi berubah.  Perubahan iklim terjadi karena memanasnya permukaan bumi akibat efek rumah kaca yang berlebihan.  Efek rumah kaca adalah fenomena semacam “selimut” atmosfer yang terbuat dari gas-gas rumah kaca yang membuat bumi ini hangat.  Jika tidak ada efek rumah kaca, maka bumi akan dingin sekali, sedingin bulan yang tak ada atmosfernya.  Sayangnya, peningkatan akumulasi gas rumah kaca dalam atmosfer mengakibatkan pemanasan global yang berlebihan.  Inilah mengapa perubahan iklim dapat berbahaya bagi kehidupan di planet bumi.
Untuk membahas mengenai perubahan iklim dan segala aspek-aspek di dalamnya, media ini melakukan pembagian masalahnya dengan klasifikasi seperti di bawah ini.  Silakan meng-klik tautan-tautan di bawah ini untuk topik yang Anda butuhkan :


  • Gas-gas Rumah Kaca
  • Ambang Batas CO2 di Atmosfer
  • Mitigasi
  • Pengurangan Konsumsi
  • NAMAs
  • Energi Terbaharukan
  • Hydro Power Plant
  • Biofuel
  • Geothermal
  • Wind Turbine
  • Penggunaan Lahan dan Degradasi Hutan (LULUCF)
  • Pembalakan Hutan
  • Kebakaran Hutan
  • Lahan Gambut
  • Transportasi
  • Pengelolaan Kebutuhan Transportasi
  • Kendaraan Hibrid
  • Sistem Transportasi Intelijen
  • Teknologi Mitigasi
  • Biomassa
  • Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) dan EOR
  • Gas Flaring
  • CFL/LED
  • Transfer Teknologi

  • 1.2. IPCC

      1.3. Dampak Perubahan Iklim

  • Cuaca
  • Pertanian
  • Pesisir dan Air Laut
  • Kehutanan
  • Keragaman Hayati
  • Ketersediaan Air
  • Kesehatan
  • Adaptasi
  • Pendanaan Adaptasi
  • Teknologi Adaptasi
  • Adaptasi di Wilayah Pesisir
  • Adaptasi Sumber Air
  • Adaptasi Sektor Pertanian
  •  2.  Politik Perubahan Iklim
      2.1 Perubahan Iklim di Indonesia

  • Kondisi Perubahan Iklim di Indonesia
  • Status Emisi di Indonesia
  • Sektor Kehutanan dan Lahan Gambut
  • Sektor Energi
  • Institusi Perubahan Iklim di Indonesia
  • DNPI
  • KLH (Komunikasi Nasional)
  • Kementerian Kehutanan (Pokja Perubahan Iklim)
  • Kementerian Keuangan (PT. SMI, Pusat Investasi Pemerintah, IGIF)
  • BAPPENAS (ICCTF)
  • Komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim : Reduksi Emisi 26%
  • Abatement Cost Curves

  •   2.2. Perubahan Iklim Sebagai Isu Global
     

  • Visi Kerjasama Internasional
  • Tanggung Jawab Historis
  • Tanggung Jawab Umum namun Dibedakan (Common but Differentiated Responsibility)
  • Perjanjian Internasional
  • Protokol Kyoto
  • Bali Roadmap
  • Copenhagen Accord
  • Institusi Perubahan Iklim Internasional
  • UNFCCC
  • COP
  • CMP
  • AWG-LCA
  • SBSTA
  •  3.  Ekonomi Perubahan Iklim

     

    Perubahan Iklim

    Perubahan iklim adalah fenomena di mana iklim bumi berubah.  Perubahan iklim terjadi karena memanasnya permukaan bumi akibat efek rumah kaca yang berlebihan.  Efek rumah kaca adalah fenomena semacam “selimut” atmosfer yang terbuat dari gas-gas rumah kaca yang membuat bumi ini hangat.  Jika tidak ada efek rumah kaca, maka bumi akan dingin sekali, sedingin bulan yang tak ada atmosfernya.  Sayangnya, peningkatan akumulasi gas rumah kaca dalam atmosfer mengakibatkan pemanasan global yang berlebihan.  Inilah mengapa perubahan iklim dapat berbahaya bagi kehidupan di planet bumi.
    Untuk membahas mengenai perubahan iklim dan segala aspek-aspek di dalamnya, media ini melakukan pembagian masalahnya dengan klasifikasi seperti di bawah ini.  Silakan meng-klik tautan-tautan di bawah ini untuk topik yang Anda butuhkan :
    1.  Data Ilmiah Perubahan Iklim

  • Gas-gas Rumah Kaca
  • Ambang Batas CO2 di Atmosfer
  • Mitigasi
  • Pengurangan Konsumsi
  • NAMAs
  • Energi Terbaharukan
  • Hydro Power Plant
  • Biofuel
  • Geothermal
  • Wind Turbine
  • Penggunaan Lahan dan Degradasi Hutan (LULUCF)
  • Pembalakan Hutan
  • Kebakaran Hutan
  • Lahan Gambut
  • Transportasi
  • Pengelolaan Kebutuhan Transportasi
  • Kendaraan Hibrid
  • Sistem Transportasi Intelijen
  • Teknologi Mitigasi
  • Biomassa
  • Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) dan EOR
  • Gas Flaring
  • CFL/LED
  • Transfer Teknologi
  • 1.2. IPCC

    1.3. Dampak Perubahan Iklim

  • Cuaca
  • Pertanian
  • Pesisir dan Air Laut
  • Kehutanan
  • Keragaman Hayati
  • Ketersediaan Air
  • Kesehatan
  • Adaptasi
  • Pendanaan Adaptasi
  • Teknologi Adaptasi
  • Adaptasi di Wilayah Pesisir
  • Adaptasi Sumber Air
  • Adaptasi Sektor Pertanian

  • 2.  Politik Perubahan Iklim
    2.1 Perubahan Iklim di Indonesia

  • Kondisi Perubahan Iklim di Indonesia
  • Status Emisi di Indonesia
  • Sektor Kehutanan dan Lahan Gambut
  • Sektor Energi
  • Institusi Perubahan Iklim di Indonesia
  • DNPI
  • KLH (Komunikasi Nasional)
  • Kementerian Kehutanan (Pokja Perubahan Iklim)
  • Kementerian Keuangan (PT. SMI, Pusat Investasi Pemerintah, IGIF)
  • BAPPENAS (ICCTF)
  • Komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim : Reduksi Emisi 26%
  • Abatement Cost Curves
  • 2.2. Perubahan Iklim Sebagai Isu Global

  • Visi Kerjasama Internasional
  • Tanggung Jawab Historis
  • Tanggung Jawab Umum namun Dibedakan (Common but Differentiated Responsibility)
  • Perjanjian Internasional
  • Protokol Kyoto
  • Bali Roadmap
  • Copenhagen Accord
  • Institusi Perubahan Iklim Internasional
  • UNFCCC
  • COP
  • CMP
  • AWG-LCA
  • SBSTA

  • 3.  Ekonomi Perubahan Iklim
    3.2. Ekonomi Global Perubahan Iklim


  • CSR
  • Pembiayaan Publik
  • Pasar Karbon
  • Mekanisme Fleksibel
  • CDM (Additionality, Baseline, Executive Board)
  • JI
  • IETA (EU-ETS)
  • Pasar Karbon Sukarela (VCS)
  • REDD
  • PES

  • sumber : iklimkarbon.com

    Perubahan Iklim dan permasalahannya

    Manusia dan bumi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari alam semesta. Bumi merupakan tempat hidup dari komunitas kehidupan yang unik. Bumi juga memberikan kondisi yang penting untuk evolusi kehidupan. Ketahanan masyarakat dan lingkungan tergantung pada kelestarian biosfer yang sehat dengan semua sistem ekologi, beragam tanaman dan hewan, tanah yang subur, dan air. Lingkungan global dengan sumber daya yang terbatas menjadi perhatian bagi manusia. Perlindungan utama terhadap bumi, keragaman, dan estetika merupakan hal yang sangat penting pada saat ini.

    Iklim global sangat dipengaruhi oleh pemanasan global, yaitu meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan planet bumi. Pada saat ini, bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuwan dianggap disebabkan oleh aktifitas manusia agar hidupnya lebih enak. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer.

    Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata bumi akibat peningkatan jumlah emisi GRK di atmosfir. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim seperti meningkatnya intensitas curah hujan di belahan dunia sehingga menimbulkan banjir, tanah longsor, kenaikan suhu di darat dan air laut, sedangkan di belahan bumi lain akan mengalami kekeringan yang berkepanjangan karena kenaikan suhu. Kekeringan dan banjir dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air merupakan tanggung jawab semua. Beberapa unsur penyebab pemanasan/perubahan iklim antara lain: populasi yang naik, ekploitasi lingkungan yang meningkat dan meluasnya perubahan tata guna lahan yang berakibat pada berkurangnya luasan hutan, kemajuan industri menimbulkan naiknya sampah ke darat, laut dan udara yang berlanjut dengan perusakan gas ozon di kutub atau lubang ozon di kutub dan konsentrasi gas buang yang menjadi selimut gas atau gas rumah kaca.

    Dampak dari perubahan Iklim global salah satunya muncul gejala alam global El Nino dengan konsekuensi dampak pada fluktuasi/variabilitas iklim global dengan adanya kekeringan yang berkepanjangan dan banjir di tempat lainnya. Selain itu, juga muncul isu penggurunan (desertifikasi) di Afrika dan Asia, muncul gejala cuaca ekstrim seperti gelombang panas/ dingin dan badai tropis, badai pasir, juga isu lingkungan regional baru seperti Asian Brown Cloud, kebakaran dan pencemaran asap lintas batas ASEAN (Fires and Transboundary Haze).

    Oleh karena itu, penerapan langkah adaptasi sangat mutlak diperlukan sebagai landasan pengetahuan tentang iklim bumi secara menyeluruh dan mendasar, juga sebagai pembelajaran (state of the art) iklim dan lingkungan dalam pengelolaan dampak pemanasan dan perubahan iklim global.

    Sebagai bentuk kepedulian secara global, dibuatlah Millenium Development Goals atau tujuan dari pembangunan pada abad millenium yang merupakan pertemuan dari beberapa para pemimpin dunia, yang paling besar dalam sejarah dunia pada September 2000 dan hasil pertemuan tersebut ditandatangani oleh 189 negara anggota PBB. Dari hasil pertemuan tersebut, masyarakat internasional terikat oleh suatu agenda spesifik untuk mengurangi kemiskinan global. Tujuan dan target MDGs diharapkan dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan pembangunan. Salah satu produk dari Millenium Development Goal adalah untuk menyelamatkan air minum bagi masyarakat dunia, serta mengurangi separuh jumlah penduduk tanpa akses terhadap air minum berkelanjutan yang aman dan sarana sanitasi pada 2015.

    Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air (Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2000, tentang pengelolaan sumber daya air). 

     bukan komoditas yang bisa diciptakan manusia. Dengan teknologi, manusia hanya mampu mengendalikan jumlah, kualitas, dan arah alirannya. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dapat diubah oleh manusia menjadi bahan baku untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup dan penghidupan yang sehat dan produktif. Jumlah air tawar di alam ini relatif tetap, tetapi rentang waktu ketersediaannya cenderung semakin tidak menentu baik karena ekosistem sumber daya air yang telah rusak parah dan faktor-faktor lokal lainnya, maupun karena pengaruh perubahan iklim global.

    Perubahan iklim dan cuaca ini juga mempengaruhi variabel utama siklus Hidrologi : terutama curah hujan (P), setelah sampai di permukaan tanah, air  rentang waktu ketersediaannya cenderung semakin tidak menentu baik karena ekosistem sumber daya air yang telah rusak parah dan faktor-faktor lokal lainnya, maupun karena pengaruh perubahan iklim global. Perubahan iklim dan cuaca ini juga mempengaruhi variabel utama siklus Hidrologi : terutama curah hujan (P), setelah sampai di permukaan tanah, air terdistribusi tergantung dengan tutupan lahan terinfiltrasi (tersimpan di akuifer), setelah jenuh menjadi limpasan air permukaan.


    [Sumber : http://www.fcg.co.id 
    *) Lector at Study Program of Environmental Engineering, Faculty of Civil and Environmental Engineering Institut Technology Bandung, Indonesia. Materi Seminar Sehari World Water Day 2011, "Pengelolaan Sumber daya Air Terpadu dan Berkelanjutan dalam Rangka Adaptasi Perubahan Sistem Iklim Global" Bandung, 25 Maret 2011, judul asli "Aspek Gender dalam Pengembangan Teknologi Hijau dan Bersih Tepat Guna Yang Mendukung Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Dalam Rangka Adaptasi Perubahan Sistem Iklim Global"]


    Terjadinya Perubahan Iklim

    Sebelum mambahas apa sih itu perubahan iklim, pertama kita akan membahas apa itu iklim sendiri. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meterologi karena cuaca yang menentukan iklim. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Beberapa klasifikasi iklim di bumi ini di tentukan oleh letak geografis dan letak astronomisnya seperti iklim tropis, iklim sub tropis dan lain-lain. Tetapi iklim dapat berubah apabila keseimbangan bumi tidak di jaga. Keseimbangan yang tak terjagalah yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
    Perubahan iklim adalah suatu fenomena yang tidak bisa di hindari lagi. Sekarang banyak penyebab yang mengakibatkan perubahan iklim terjadi. Kebanyakan aktifitas manusia yang menjadi penyebab paling besar contohnya asap pembakaran dari pabrik, kendaraan, dan pembalakan atau penebangan hutan secara liar, manusia yang terus menerus menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi. Berikut adalah gambar mekanisme perubahan iklim:

     Menurut Intergovermental Panel on Climate Change ( IPCC ) temperatur permukaan panas bumi rata-rata meningkat dari 0,3 Celcius menjadi 0,6 Celcius dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, jika jumlah emisi gas rumah kaca terus terbentuk diatmosfir maka diperkirakan pada tahun 2030 temperatur bumi akan mengalami kenaikan sampai 1,5 Celcius- 4,5 Celcius.
    Karena perubahan iklim alam menjadi rusak dan banyak terjadi bencana dimana-mana dan juga menaikan tempratur suhu bumi. Peningkatan temperatur panas bumi seperti ini akan menimbulkan perubahan iklim yang akan mengakibatkan naiknya permukaan laut,meluasnya padang pasir, pengasinan sumber air minum, banjir besar disetiap negara-negara kepulauan dan bencana kelaparan diseluruh dunia karena daerah-daerah pertanian akan musnah serta ekosistem akan mengalami kehilangan sebagian besar keanekaragaman species, mencairnya tudung es di kutub, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan, penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, coral bleaching dan gelombang badai besar. Kita juga telah mengetahui siapa yang akan terkena dampak paling besar – Negara pesisir pantai, Negara kepulauan, dan daerah Negara yang kurang berkembang seperti Asia Tenggara..
    Selain daripada itu adalagi masalah yang diakibatkan oleh perubahan iklim yang berdampak pada perubahan air laut yang dapat mengubah populasi ikan, perubahan curah hujan yang dapat mempengaruhi aliran sungai, penyimpanan air sungai yang berdampak bagi irigasi dan navigasi.
    Secara tidak langsung proses perubahan iklim adalah

     Perubahan iklim terjadi akibat lapisan ozon yang semakin menipis yang di sebabkan oleh adanya radiasi matahari atau terperangkapnya panas matahari yang disebabkan oleh gas efek rumah kaca yang salah satunya gas cloro floro carbon atau biasanya lebih dikenal dengan CFC. Dampak bagi kesehatan mahluk hidup dari menipisnya lapisan ozon yaitu masalah pernapasan, berkurangnya sistem kekebalan tubuh.
    Chloro Fluro karbon (juga disebut CFC) adalah gas terdiri dari tiga unsur Klor, Fluor dan Carbon. Mereka pernah digunakan secara luas sebagai pendingin dalam kulkas dan sebagai pendorong dalam kaleng aerosol. Saat itu ditemukan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an bahwa CFC dari kulkas tua dan rusak dan kaleng aerosol tua secara bertahap menemukan jalan masuk ke bagian atas atmosfer di mana mereka merusak lapisan ozon. Lapisan ozon melindungi Bumi dari radiasi berbahaya. Sebagai result kerusakan, lubang-lubang mulai muncul di lapisan ozon di atas Kutub Selatan setiap musim panas, semakin besar setiap tahun. Akhirnya penggunaan CFC dalam aerosol dan kulkas di larang. Bukan hanya terdapat di dalam kulkas atau kaleng aerosol cfc pun di temukan di dalam AC, asap pembakaran pabrik, kendaraan, dan hutan. Pada dasarnya cfc tidak berbahaya, tetapi karena pemakaiannya yang berlebih cfc dapat merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi matahari.
    Cloro floro carbon juga menjadi salah satu pemegang andil dalam gas efek rumah kaca. Gas efek rumah kaca disebabkan oleh karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.





     Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. Yang dapat mengakibatkan meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Tetapi di samping dampak negatifnya efek rumah kaca mempunyai efek positifnya yaitu menjadi alat penghagat untuk bumi.
    Ternyata banyak sekali dampak yang merugikan yang di sebabkan oleh perubahan iklim yang di akibatkan oleh cloro floro carbon dan banyak pencegahan yang dapat kita lakukan untuk menekan perubahan iklim lebih parah lagi dengan menjaga lingkungan kita. Contohnya salah satunya kita harus menjaga hutan dari pembalakan atau penebangan hutan secara liar. Karena hutan di areal hutan, tanaman menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan melepaskan gas oksigen ke atmosfer sebagai proses photosintesis. Laut juga termasuk salah satu daerah yang harus kita jaga. Terdapat istilah carbon sink yang sering di gunakan dalam bidang perubahan iklim. Istilah ini berkaitan dengan fungsi hutan dan laut sebagai penyerap (sink) dan penyimpan (resevoir) carbon. Daratan maupun lautan berfungsi menjadi tempat menyerap gas karbon dioksida (CO2). Gas ini dapat diserap oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis, sedangkan di lautan, gas karbon dioksida digunakan oleh fitoplankton untuk proses fotosistesis, dapat tenggelam ke dalam laut beserta dengan pemakan fitoplakton dan predator tinggi lainnya. Proses perpindahan gas karbon dioksida dari atmosfer (lautan dan daratan) disebut sebagai carbon sequestration.
    Pada KTT Copenhagen pada desember lalu untuk mencegah perubahan iklim telah di putuskan bahwa dunia akan membayar negara-negara yang memiliki hutan hujan tropis karena hutan hujan tropis sangat bermanfaat untuk penyerapan gas efek rumah kaca yang salah satunya adalah cfc. Dan kita negara indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan hujan tropis. Maka dari itu mari kita lesatarikan hutan dan laut indonesia untuk menjadikan masa depan lebih baik.


    Solusi yang ditawarkan

    -memastikan puncak emisi pada 2015 dan akan menurunhingga ke titik nol setelah itu
    - Negara maju harus mengurai 40%emisi tahun 1990 di tahun 2020
    - Negara-negara berkembang harus mengurangi pertumbuhan emisinya sebesar 15-30% ditahun 2020 dengan dukungan dari Negara-negara industry
    - melindungi hutan-hutan tropis dengan mekanise pendanaan forests for climate
    - mengganti bahan bakar fosil dengan energy yang bersih dan cerdas
    - Menolak eergi nuklir sebagai salah satu solusi perubahan iklim

    sumber : greenpeace.org

    Penyebab Perubahan Iklim

    Perubahan iklim pada hakikatnya adalah sebuah keniscayaan.  Iklim bumi bersifat dinamis dan senantiasa berubah melalui siklus alamiah.  Perubahan ini dapat dideteksi dan diteliti oleh para pakar melalui bukti-bukti ilmiah yang tersimpan dalam lingkaran-lingkaran kambium pohon, inti lapisan es dan endapan lautan.  Nyata sekali bahwa perubahan iklim dewasa ini nampak memiliki sebuah kecenderungan yang bersifat konstan, -yakni meningkatnya temperatur global.
    Perdebatannya terletak pada penyebab perubahan iklim.  Sebagian pihak menyatakan bahwa perubahan iklim normal terjadi karena fluktuasi yang bersifat alamiah.  Yang lain berpendapat bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia.  Kenyataan yang benar adalah: perubahan iklim yang terjadi belakangan ini memiliki penyebab yang beragam, namun dipercepat secara signifikan oleh aktivitas manusia.
    Pada Februari 2007, sebuah panel internasional para ahli yang tergabung dalam Inter-Governmental Panel on Climate Change (IPCC) mengumumkan temuannya yang menyatakan secara konklusif bahwa:
    • Pemanasan global sedang terjadi
    • Peningkatan temperatur global adalah dampak dari aktivitas manusia
    • Dengan tren yang ada sekarang, temperatur yang bersifat ekstrem, gelombang panas, dan hujan lebat akan terus mengalami peningkatan frekuensi.  Temperatur bumi dan lautan akan terus meningkat dalam milennium selanjutnya.
    Mengapa aktivitas manusia menjadi penyebab utama perubahan iklim?  Jawabannya terletak pada bahan bakar fosil dan gas rumah kaca.  Revolusi Industri di abad 19 memulai penggunaan bahan bakar secara besar-besaran untuk aktivitas industri.  Industri-industri tersebut menciptakan lapangan pekerjaan dan memicu relokasi penduduk dari desa ke kota.  Tren ini bahkan berlanjut sampai sekarang.  Lahan yang tadinya hijau terus diratakan untuk menyediakan tanah bagi perumahan.  Sumber daya alam yang ada terus digunakan secara intensif untuk kebutuhan konstruksi, industri, transportasi dan konsumsi.  Sampah dan limbah mengalami peningkatan debit volume berlipat ganda.
    Seluruh hal di atas berujung di satu hal: meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi.  Mereka disebut demikian karena efek yang ditimbulkan menyerupai lapisan kaca dari sebuah rumah kaca.  Matahari tetap leluasa memancarkan radiasi ke bumi, namun pantulan radiasi tersebut oleh permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas rumah kaca tadi.  Selanjutnya, lapisan bawah atmosfer bumi secara lambat tapi pasti, mengalami peningkatan temperatur.
    Sejatinya, efek rumah kaca seperti ini adalah sebuah proses alamiah yang penting demi memungkinkan kehidupan di atas bumi.  Tanpanya, bumi akan menjadi sebuah tempat yang tak mungkin ditinggali oleh sebagian besar makhluk hidup yang ada sekarang.  Masalahnya terletak pada manusia yang menyebabkan peningkatan pemanasan global melalui emisi gas-gas rumah kaca ke atmosfer bumi.  Inilah
    yang mengubah keseimbangan alami efek rumah kaca.  Semakin banyak gas rumah kaca yang diproduksi, semakin banyak radiasi matahari yang “terperangkap” di lapisan atmosfer kita.  Fenomena inilah yang sekarang sedang terjadi: pemanasan global pada lapisan bawah atmosfer karena terus meningkatnya akumulasi emisi gas rumah kaca.

    Sumber : iklimkarbon.com

    Ajarkan Anak untuk Hemat Energi Sejak Dini

    Perubahan iklim disebut-disebut sebagai ancaman terbesar bagi Bumi saat ini. Dampak yang dihasilkannya mempengaruhi kesehatan fisik manusia, kondisi sosial, ekonomi bahkan situasi politik. Peningkatan suhu global menyebabkan permukaan laut meninggi, menciptakan kekeringan, banjir, badai, angin topan, kebakaran hutan dalam skala besar dan kematian yang disebabkan penyebaran penyakit.
    Adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang untuk menjadi mawas akan bahaya perubahan iklim dan mengambil langkah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan Bumi. Pembelajaran pertama dimulai di rumah di mana semua anggota keluarga dapat terlibat dan orang tua dapat menanamkan pengertian serta melibatkan anak-anak dalam aksi ramah lingkungan.

    Beberapa contoh tindakan yang dapat kita ajarkan kepada anak-anak antara lain:
    - Memberikan pemahaman bahwa mencabut kabel komputer, alat permainan, telepon genggam, radio dan televisi saat tidak sedang digunakan dapat menyimpan energi dalam jumlah yang cukup besar. Sama halnya dengan mematikan lampu, pendingin ruangan dan alat-alat elektronik lain.
    - Mengajarkan anak untuk tidak membiarkan keran menyala ketika tidak digunakan dan menghemat air saat menggosok gigi, mandi, menyiram kotoran, membersihkan peralatan, mengepel rumah, menyiram tanaman atau mencuci kendaraan. Semakin banyak air yang mengucur, semakin banyak pula air yang terbuang.
    - Berkebun dapat menolong anak-anak memahami betapa memelihara lingkungan adalah sesuatu yang amat penting, terutama karena deforestasi merupakan salah satu penyebab terbesar pemanasan global.
    - Mengajarkan anak untuk mendaur ulang benda-benda sejak usia dini dan pada saat yang sama mengurangi atau membatasi penggunaan plastik yang tidak bisa didaur ulang juga merupakan salah satu cara untuk memelihara lingkungan hidup.
    Langkah-langkah praktis ini merupakan sesuatu yang sederhana, namun dapat menimbulkan dampak yang signifikan apabila dipraktekkan oleh ribuan bahkan jutaan orang. Mulailah dari sekarang.


    Sumber : iklimkarbon.com

    Teknik berenang

    Untuk anda yang ingin belajar Teknik Renang atau Cara Renang maupun Teknik Renang Gaya Bebas,Gaya Dada,Gaya Kupu Kupu serta Gaya Katak tentunya harus tau teknik dasar. Nah Teknik Renang merupakan informasi terbaru yang kami tulis ini adalah Teknik Renang dasar untuk anda sebagai referensi anda untuk belajar Renang bagi pemula. Oke langsung saja baca artikel Teknik Renang di bawah ini.

    Agar bisa menmemperoleh manfaat renang, hendaklah berenang dengan benar. Kalau hanya bermain-main dengan air memang menyenangkan, tetapi hal ini hanya melibatkan aktivitas fisik yang sangat rendah.

    Dianjurkan dengan bantuan instruktur renang yang berpengalaman, sebaiknya berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter spesialis kesehatan olahraga (SpKO) atau spesialis rehabilitasi medik (SpRM) terlebih yang bermasalah kesehatan.

    Perhatikan pula keamanan tempat renang (cthnya : water boom) demi kesehatan karena pada orang tertentu kejadian sakit akan lebih sering bila berenang. Perhatikan juga kualitas air misalnya: kejernihan, derajat-keasaman (pH) bahkan polusi, yang bisa saja dapat mengganggu kesehatan.

    Mulailah dengan melakukan pemanasan dan peregangan terlebih dahulu, agar tubuh siap-gerak. Pemanasan akan membuat suhu tubuh dan detak jantung meningkat perlahan-lahan. Lakukan pemanasan dengan berjalan-jalan sekitar kolam renang selama 10 menit, lalu, regangkan sedikitnya 15 kali hitungan setiap otot. Peregangan salah satu upaya menghindari kram.

    Lakukan pemanasan dan peregangan selama 5-10 menit di water boom, lalu teruskan dengan berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Jika memulai berenang sebagai program kebugaran, lakukanlah bertahap. Jangan langsung berenang selama 30 menit tanpa jeda, misalnya. Mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama 30 detik. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang supaya semua otot terlatih.

    Kemudian akhiri dengan pendinginan, yaitu renang perlahan-lahan selama 5 menit. Tutup latihan dengan minuman kesukaan, misal segelas susu Bear Brand atau Milo. Lakukan hal ini setelah setengah jam usai berenang. Dengan minum Bear Brand atau Milo, energi dan vitalitas akan kembali.

    Berenang selama 3-5 kali seminggu serupa manfaat olahraga aerobik yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.

    Buatlah acara renang untuk bersenang-senang misalnya dengan bergabung dengan klub penggemar renang untuk memperoleh variasi latihan.

    Bila mengajak anak berenang ketika harus ditinggal mintalah guard mengawasinya atau ajak main bersama menikmati luncuran-air atau main bola bersama

    Dasar-dasar Berenang

    Mulai Belajar Berenang :
    Pengenalan Air
    Sebagian besar anak-anak, bahkan orang dewasa yang belum pernah masuk ke dalam kolam renang biasanya akan menjadi takut/cemas ketika akan masuk ke dalamnya, lebih-lebih bila pernah mengalami trauma dengan air.
    Untuk itu sebaiknya, mereka masuk ke kolam yang dangkal terlebih dahulu. Setelah terbiasa dan keberaniannya mulai muncul, bisa mulai diajak ke kolam renang yg sedikit agak lebih dalam (Ingat !!! Sebaiknya dia masih tetap bisa menginjakkan kakinya ke lantai kolam renang tanpa tenggelam, kecuali selalu didampingi oleh Anda atau pelatihnya).

    Tahap berikutnya :
    - Ajarkan cara membuang nafas di air, dengan cara:
    o Suruh dia menghirup nafas dalam-dalam
    o Kemudian suruh dia memasukkan kepala ke dalam air
    o Kemudian tiupkan nafas melalui hidung ketika kepala masih di dalam air
    o Setelah itu naikkan kepala ke atas air sambil membuka mulut untuk mengambil nafas
    o Lakukan hal di atas berulang-ulang sampai dia terbiasa dan tidak takut memasukkan kepala ke dalam air

    - Suruh melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang
    Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa takut dengan air. Dan bisa lebih enjoy dan menikmati bermain-main dengan air.

    - Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air
    o Bila sudah tidak takut dengan air (berani memasukkan kepala ke dalam air cukup lama), maka Anda bisa memintanya untuk secara pelan-pelan mengapungkan tubuhnya di atas permukaan air. Dengan posisi, wajah dan pandangan mata menghadap ke lantai kolam renang sambil menahan nafas (dilakukan dg santai)

    - Belajar meluncur di atas permukaan air
    Setelah bisa mengapungkan badan di atas permukaan air, sekarang kita ke tahap berikutnya ..belajar meluncur, dengan cara:
    o pada posisi tubuh mengapung di atas permukaan air, kemudian gerakkan kaki naik turun seperti orang yang sedang berjalan (tapi antara paha dan kaki tetap lurus, dengkul tidak boleh ditekuk)

    Catatan
    Untuk belajar mengapung ini, awalnya bisa dibantu oleh temannya untuk memegangi tangannya, ketika dia berusaha mengapungkan badannya dengan santai di atas permukaan air dan sewaktu mau berdiri kembali.
    Untuk belajar mengapung dan meluncur ini, yang paling utama adalah menghilangkan rasa takut dengan air dulu ..lihat langkah-langkah di atas. Lakukan dengan santai saja pasti berhasil.

    Untuk belajar berenang yang paling utama adalah menghilangkan ketakutan dengan air lebih dulu.
    Keseluruhan tahap di atas mestinya hanya membutuhkan sedikit waktu saja.



    Setelah bisa mengapungkan badan dan meluncur di permukaan air, maka bisa memulai belajar gaya dada atau gaya bebas

    Sebaiknya belajar renang gaya dada atau renang gaya bebas dulu? Biasanya pelatih renang mengajarkan renang gaya dada lebih dulu, karena gaya ini yang paling cepat dikuasai. Tetapi sekarang cukup sering yang mengajarkan gaya bebas lebih dulu. Alasan mengapa gaya bebas diajarkan lebih dulu ..karena dengan menguasai gaya bebas, maka gaya renang lainnya akan lebih mudah dikuasai. Tetapi untuk belajar gaya bebas sendiri akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
    Jadi terserah Anda mau belajar gaya dada atau gaya bebas dulu. Kalau mau cepat ya belajar gaya dada dulu. Tetapi jika Anda punya cukup banyak waktu dan mau lebih lama belajar, ya belajar gaya bebas langsung.

    Perlu diketahui
    Belajar renang gaya apapun selalu dimulai dengan belajar dan berlatih gerakan kaki lebih dulu.
    Jangan pernah putus asa dalam belajar. Berenang seperti layaknya kita belajar berjalan, teruslah mencoba ...maka pasti berhasil.

    Berita Luar Negeri